Hari Sabtu tadi tepatnya 26 Oktober, ada kopdar dan undangan
Seminar 7 Keajaiban Rezeki di Masjid Baitul Huda, Bukit Kencana 1 Pondok Gede.
Undangan ini aku terima karena menitipkan CV di seminar AJS bulan September
yang lalu. Aku ngajak
temen yang kenalan di seminar AJS tapi sayangnya dia gak bisa.
Alhasil datanglah aku sendiri, kucluk..kucluk..kucluk… dan
telat lagi datangnya :D (*coz ada kegiatan rutin di Sabtu pagi). Walau yang datang
di Seminar 7 Keajaiban Rezeki ini tidak sebanyak saat seminar AJS tapi bobot
acaranya bermakna sekali kok B-).
Ooo..ya..hampir lupa menyebutkan pembicara di seminar ini adalah Ustad
Abdulhaque, beliau adalah pengusaha sekaligus ustad (*contoh yang patut
diteladani, agama oke bisnis juga oke). Dalam seminar ini (akan) dibahas
mengenai 7 Keajaiban Rezeki, Percepatan Rezeki dengan Sepasang Bidadari, dan
Jurus Sakti Percepatan Menikah.
Adapun panitia acara ini adalah @abdulhaque007, @JodohSejatimu,
@MrComblank, dkk.
Adapun beberapa inti dari Seminar 7 Keajaiban Rezeki ini
adalah jreng…jreng…
Umat islam itu harus bercita-cita
menjadi muslim milyuner, bukankah Rasul kita orang kaya.
Niatkan dalam hati : Jadi muslim itu
gak boleh miskin. Saudara kita gak boleh miskin. Tetangga kita juga gak boleh
miskin.
Orang miskin bisa masuk masjid,
orang kaya bisa masuk masjid dan bisa membangun masjid.
Orang miskin bisa naik haji, orang
kaya bisa naik haji dan memberangkat hajikan orang lain.
Berusaha untuk menjadi kaya raya
sehingga dapat lebih bermanfaat bagi orang banyak. Setelah kaya raya lalu
sederhana lah dalam segala hal.
Untuk memulai bisnis itu diutamakan
otak kanan, karena otak kanan ngitung-ngitungnya belakangan, setelah bisnis
dimulai lalu otak kiri (bagian itung-itungan) yang bekerja. Antara otak kanan
dan otak kiri itu harus seimbang.
Ada simulasi yang dilakukan dimana pada simulasi ini terdiri
dari 2 orang (A dan B), pertama A mengikuti ucapan
Ustad Abldul Haque dimana inti dari ucapan itu mendoakan agar B kaya raya, lalu bergantian B yang mengucapkan hal tersebut.
Sang ustad mencontohkan, Rasul dan
sahabat menjadi imam di masjid dan juga imam di pasar. Dimana kejujuran sangat
diutamakan untuk berdagang di pasar, bila belum jujur maka dipersilahkan untuk
belajar terlebih dahulu di masjid.
Lalu ada simulasi kembali yaitu dalam 1 kelompok terdiri
dari 3 orang dimana menuliskan nama perusahaan, lalu visi misi perusahaan,
menunjuk komisaris, direktur utama, dan marketing.
Makna dari simulasi kali ini adalah
kelompok yang mendirikan usaha sangat beragam maka bekerja sama lah dalam
bisnis antar sesama muslim , misalnya membeli pakaian di usaha salah satu
kelompok bisnis tersebut, membeli makanan dari usaha salah satu kelompok bisnis
yang lain, begitu pula seterusnya.
Dalam ikhtiar diperlukan kerja keras
lalu usaha tersebut diperjuangkan dan rela berkorban dalam usaha tersebut.
Bila masih mengalami atau ada hal
yang mengganjal dalam hati maka maafkan, ikhlaskan, relakan supaya rezeki tidak
tertunda atau tertahan. Misalnya hubungan dengan orang tua yang kurang
harmonis, kesal dengan orang tua yang kadang berpikiran kolot, masih memiliki
marah atau sakit hati dengan orang lain maka maafkanlah, relakanlah. Kadang
kita harus harap maklum dengan pikiran orang tua yang kita nilai kolot, karena
mungkin didikan orang tua dengan kita berbeda, selain itu anak hingga kapan pun
tetap menjadi anak walau sudah segede apapun.
Selain itu antara halal dan haram
itu terlihat batas yang jelas maka lakukan lah yang halal, makanlah yang halal.
Mungkin selama ini rezeki kita tertahan karena makanan yang kita makan bukan
makanan halal, bukan diperoleh dari cara yang halal, bukan diperoleh dari harta
yang halal.
Mulai saat ini kerja keras lah,
tentukan target yang diingin dicapai, dan deadline target tersebut.
Disela seminar mas mono datang (*aku baru liat langsung yang namanya mas
mono itu orangnya itu ya), mas mono sedikit menceritakan bahwa absen di outlet
ayam bakar mas mono miliknya adalah sholat dhuha. dimana bila sholat dhuha
jalan terus maka mendapat bonus yaitu mendapat qurban saat idul adha. Cara yang
agak sedikit memaksa namun mengajak untuk menjadi mendekat kepada Sang
Pencipta. Selain itu diceritakan juga bahwa dirinya sebelum menjadi pengusaha
kuliner seperti ini menjadi office boy dan menjual gorengan.
Lalu berlanjut kembali ke Ustad Abdul Haque dan kawan-kawan,
Mengenai sepasang bidadari yaitu orang tua dan mertua (*bila
sudah menikah), bila sudah menikah maka orang tua
pasangan kita adalah orang tua kita juga oleh karena itu mertua jangan
dibedakan-bedakan.
Lanjut ke Jurus Sakti Percepatan Menikah,
Jurus pertama yaitu bedoa, doa itu
ada 2 pilihan dikabulkan atau diberi yang lebih baik. Bila belum dikabulkan
maka jangan berhenti untuk berdoa, mungkin akan diberi yang lebih baik. Selain
berdoa untuk diri sendiri maka doakan teman-temannya secara diam-diam. Biasanya
orang pergi ke kondangan saat resepsi, coba datang saat akad nikah lalu berdoa
setelah ucapan ijab qobul.
Jurus ke dua yaitu berusaha, dengan
cara mencari teman sebanyak-banyaknya, berkumpul dengan komunitas, datang ke
acara reuni dan saling ngobrol. Selain itu di perjalanan pulang kantor nih
misalnya, jangan cuek dengan yang sebelah mungkin itu pintu jodoh atau
jodohnya.
Jurus ke tiga yaitu bercermin,
dengan cara menginginkan jodoh yang seperti ini ini ini ini ini maka diri
sendiri apakah sudah seperti ini ini ini ini, jadi intinya bila ingin jodoh
yang seperti itu maka diri sendiri harus seperti yang kita inginkan itu.
Jurus ke empat yaitu sederhanakan,
seringkali resepsi pernikahan lebih penting daripada khitmadnya pernikahan.
Bila kemampuan untuk resepsi segitu ya sederhanakan saja jangan sampai demi
gengsi resepsi pernikahan maka berhutang demi acara sehari. Justru setelah hari
pernikahan itu yang dipikirkan bagaimana ke depannya. Jangan sampai karena
hasrat resepsi yang sebegitu tingginya kita berhutang yah. Resepsi pernikahan
itu adalah “iklan” bahwa perempuan dan laki-laki itu adalah pasangan suami
istri supaya tidak terjadi fitnah di kemudian hari.
Jurus ke lima yaitu segerakan, bila
sudah merasa sama-sama sejalan visi misi ke depannya maka segerakan tanggal
pernikahan. Bila ditunda-tunda dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak
baik di kemudian hari.
Selain itu periksa sholat kita
apakah sudah baik, sudah tepat waktu kah? Bila ingin sesuatu secepatnya maka
mengapa menunda sholat. (*NOTE PENTING, kembali diingatkan).
Dengan otak kanan juga diajarkan
cara mempelajari Al-Qur’an dengan mudah minimal nama surat terlebih dahulu,
contoh : 16 lebah memulai perjalanan malam menuju gua al kahfi
bersama maryam dan toha. Oleh karena surat ke-16 adalah surat
an-nahl maka disebutkan 16 lebah.
Setelah dzuhur acara berlanjut ke
acara kopdar AJS saling ta’aruf antara satu dengan yang lainnya (ta'aruf tidak diartikan berkenalan antara 1 akhwat dengan 1 ikhwan). Dan di
acara ini juga difasilitasi untuk ta’aruf menuju pernikahan, pada hari itu ada
3 ikhwan yang merasa siap menikah. Namun tidak sebanding dengan jumlah akhwat
yang merasa siap menikah yaitu berjumlah 16 orang :D. Di luar acara ada
salah satu akhwat yang merasa senang melihat panitia, hmmm….kira-kira sang
panitia itu masih available gak ya?? Xixixixi….
Saat acara ini aku bertemu dengan
teman baru inisialnya V, ternyata mbak V itu juga ikut seminar bulan Februari
yang lalu yang pembicaranya Ustad Yusuf Mansur dan Ustad Hepi Andi. Gak nyangka
ternyata bertemu dengan sesama pencari ilmu pernikahan pada seminar sebelumnya.
Dan…acara seminar dan kopdar
berakhir sudah, semoga para jomblowan dan jomblowati segera dipertemukan dengan
jodoh dunia akhiratnya dan dapat bermanfaat bagi umat aamiin ^___^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar